TEGAR SEBAGAI KUNCI KESABARAN
Jumat, 20 November 2009
Askhabul kafih
aku berjalan ke rumah akhmad sesampainya dirumah akhmad,''(kuberteriak)assalamualaikum antum-antum main yuks?''jawab akhmad waalaikum salam main kemana ga?''sahutku'' kerumah kakek katanya kakek pengen cerita sesuatu ''ah yang benar antum ?''ya nanti deh antum kesana aja?''ana izin dulu dengan ibuku ya ga''ok aku tunggu ya ''
sambil berlari akhmad pergi ke tempat ibunya yang sedang memasak ''ibu akhmad pergi ke rumah kakek ya bersama arga ?'' jawab ibunya akhmad'' ya sudah tapi jangan lama-lama ya nanti ayahmu pulang mat'' ya bu ,
assalamualaikum''waalaikum salam''
aku dan akhmad pergi ke rumah kakek ternyata sesampainya dirumah kakek , kakek sudah siap mengandil al-quran karena cerita itu ada didalam al-quran,''assalamualaikum'' jawab kakek''waalaikum salam ''waalaikumussalam,eh arga,akhmad silahkan masuk''
kakek pengen cerita tentang askhabul kafih cerita tentang anak muda yang tinggal di dalam goa selama 300 tahun lamanya dan semua itu tertulis didalam al-quran pada surat kafih ayat 22,24,25,26
cerita dari rakyat pada ratusan tahun yang lalu ini tertulis jelas dalam al-quran ini pada surat al kafih''nanti(ada orang yang akan")mengatakan (jumlah mereka ) adalah tiga orang yang ke empat adalah anjingnya ,dan (yang lain) mengatakan :(jumlah mereka)adalah lima orang yang ke enam adalah anjingnya , sebagai terkaan terhadap barang yang ghoib; dan(yang lain lagi ) mengatakan:(jumlah mereka)tujuh orang ,yang kedelapan adalah anjingnya. katakanlah: rabbku lebih mengetahui jumlah mereka;tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit. karene itu janganlah kamu (muhammad ) bertengkar hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka(pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun diantara mereka.kecuali(dengan menyebut ): insya allah.dan ingatlah kepada rabbmu jika kamu lupa dan katakanlah: mudah-mudahan rabbku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini. dan mereka tinggal dalam goa mereka 300 tahun dan ditambah 9 tahun lagi .katakanlah : allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal
(di goa); kepunyaannyalah semuayang tersembunyi di langit dan di bumi. alangkah terang penglihatannya dan alangkah tajam pendengaranya; tak ada seoarang pelindungpun bagi mereka selain dari padanya; dan dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutunya dalam menetapkan keputusan.(QS.18:22,24,25 & 26)''
dari situ diceritakan pada waktu itu ada raja yang kejam dari romawibarat yang memaksa penduduknyd supaya semua menyembah berhala , namun pada masa itu umat muslim belum ada atau nabi muhammad belum di utus ke dunia oleh allah.dan tujuh pemuda yang tersembunyi dalam goa supaya tidak dibunuh oleh raja yang kejam itu karena pemuda itu ingin beribadah kepada allah bukan berhala
setelah berhasil bersembunyi ia langsung beribadah kepada allah selama 9 tahun lamanya. lalu mereka kelelahan dan tertidur selama 300 tahun lamanya.
''oh jadi begitu ya kek'' ya ga, askhabul kafih ini sangat penting'' untuk kalian pahami.'' aduh sudah adzan magrib sudah ya kek akhmad wa arga pulang dulu sukron ya ke atas ceritanya!'' '' afwan akhmad''
Jumat, 06 November 2009
cerpen persabatan
By lisa on 23:16
Filed Under:
Aku bergegas menyeberangi pagar kampus. Hari ini batas waktu terakhir pembayaran uang kuliah. Aku mengumpat dalam hati, kenapa pelupaku muncul untuk hal sepenting ini?
Beberapa sapaan teman-teman kujawab sambil lalu. Dari jauh aku melihat loket pembayaran hampir ditutup. Last minute, aku berhasil sampai tepat waktu. Saat aku berbalik, aku hampir menabrak cowok yang tengah memungut kertas-kertas dan peralatan tulisnya yang berantakan di lantai. "Mbak, kalo jalan liat-liat dong…" sungutnya.
Aku bengong, apa aku menabrak seseorang tadi? Meski aku masih sangsi, aku membantunya memunguti lembaran kertas, buku dan polpennya. Saat mata kami bertabrakan pandang, aku tertegun sejenak. Aku merasa cowok ini tak asing buatku.
"Kenya…""Prama…"Selanjutnya kami malah terbahak berdua sembari berangkulan. Sepuluh tahun kami tak bertemu. Waktu itu kami masih sama-sama kecil. Mama Prama sering menitipkan Prama kecil ke mamaku, maklum mamanya Prama juga bekerja, sementara tidak ada pembantu di rumah. Sementara mamaku ibu rumah tangga sejati.
Mamaku punya peraturan, jam 12 siang harus tidur siang. Prama yang di rumahnya tidak memberlakukan peraturan tidur siang harus ikutan tidur siang. Dan kami tidur seranjang…Wacks…
"Masih inget peraturan tidur siang?" tanyaku tiba-tiba"Iya…berarti kita sudah kumpul kebo sejak kecil ya?" jawabnya terpingkal.Sejak itu kami jadi makin akrab, sekedar mengingat masa kecil kami yang lucu. Prama adalah kakak kelasku. Kondisi ini membuatku beruntung, sebagai mahasiswi baru aku masih membutuhkan banyak bimbingan. Syukur Prama mau membantuku dalam hal ini.
Pertemuanku dengan Prama membuka kembali komunikasi kedua orang tua kami. Mereka jadi sering bertemu. Tiap minggu malah. Kadang sambil bercanda, mereka menjodohkan kami. Kami sendiri tak pernah menghiraukan ocehan mereka. Kami sangat menikmati persahabatan ini.
Suatu hari Prama datang padaku. Wajahnya kusut seperti habis tawuran dengan orang se-RT. Aku sempat ngeri melihatnya.
"Kenya…Bisa bantu gw gak?" Aku cuma bisa mengangguk. "Aku mencintai seseorang…" Sampai sini aku menarik nafas lega."Lantas…?""Gw gak bisa mengatakan kalo gw cinta dia.""Kenapa…?""Gw gak punya cukup keberanian untuk itu."Aku pindah duduk di depan Prama. Aneh…Prama tak mau melihat wajahku.
Prama juga tak memberitahu gadis yang sanggup membuatnya jatuh cinta. Hanya saja beberapa hari kemudian aku melihat Prama sedang duduk berdua dengan cewek cantik. Cewek itukah yang diimpikan Prama? Ada rasa kosong di hatiku. Saat aku melewati mereka aku melihat pandangan sendu pada wajah Prama. Kenapa dengan Prama?
Menjelang semester empat, papa menawarkanku untuk kuliah di Australia bareng Mas Bima. Girang aku menyambut tawaran papa. Disepakati aku berangkat sebulan lagi. Kabar baik ini ingin aku bagi dengan Prama. Sayangnya dia tak bisa kutemui. Aku juga malu menanyakan ke orangtuanya, soalnya mereka yang getol menggoda kami.
Aku diantar papa dan mama ke bandara. Mereka bilang Mas Bima yang akan menjemputku, jadi aku tak perlu khawatir. Saat aku akan memasuki ruang tunggu dan berpamitan dengan papa dan mama, aku mendengar seseorang memanggil namaku. Aku melihat Prama tengah berlari ke arahku.
"Kenapa gak bilang?""Lo yang gak pernah nongol di kampus.""Kan bisa telpon ke rumah?""Dan membiarkan papa dan mamamu menggodaku?""Apa itu masalah buatmu?""Akan jadi masalah, karena aku makin gak bisa lepas darimu…"Sedetik kemudian Prama memelukku, "Maafkan aku, karena tak pernah bisa mengatakan cinta padamu…"
Aku tak merasakan apa-apa. Sebutir cairan hangat tiba-tiba luruh dari mataku, pelukan Prama makin memberikan kehangatan dan ketenangan. "Sudah…Nanti tahun depan kan ketemu lagi. Kita yang kesana atau Kenya yang liburan kemari…," suara papa mengagetkan kami. Aku memandang papa heran."Sudah ada pembicaraan antara papa dan papanya Prama. Jadi kamu tenang-tenang aja ya," ujar papa sembari tersenyum. Aku makin bahagia dan meloncat dalam pelukan Prama. Ah, ternyata cinta itu begini rasanya…